Catatan Terapi Miom
Catatan Mei 2011
Miom di dinding rahim, 6 cm, mengecil tanpa operasi
Pada hari Rabu, 11 Mei 2011, jam 19.30, berkunjung ibu NS, 46 th , Pontianak . Keluhannya nyeri pada perut bagian bawah, mulai terasa sakit sejak 3 bulan lalu. Ibu tersebut berdasarkan pemeriksaan para dokter di Rumah Sakit Normah Kuching, Malaysia, menderita miom yang menempel di dinding rahim, ada 3 miom, yang terbesar 6 cm. Apabila dioperasi maka rahimnya pun harus diangkat, maka disarankan oleh dokter di Rumah Sakit Normah tersebut agar tidak dioperasi, karena apabila tiba pada masa menopause miom tersebut akan hilang dengan sendirinya. Untuk mengatasi rasa sakit atau nyeri digunakan obat analgesik, anti nyeri alias penahan sakit. Jadi setiap merasakan nyeri selalu minum obat analgesik. Disamping itu daerah perut bawah tersebut terasa mengeras, dan tekanan darahpun tinggi, mungkin akibat berkembangnya miom. Beliau mencoba meminum minuman Keladi Tikus dan Kunir Putih yang didapatkan pada penjual jamu di Pontianak, diminum selama kurang lebih 1 bulan. Manfaat positif yang dirasakan menurut ibu NS adalah rasa mengeras didaerah perut tersebut berubah jadi melunak. Namun rasa nyeri masih tetap ada dan timbul bentol-bentol merah dan gatal,
Kebetulan pada saat ibu NS berkunjung, sedang merasakan nyeri disekeliling perut bagian bawah. Sebelum diterapi, ibu NS cek gula darah dulu, karena khawatir dulu gula darah pernah agak tinggi, namun setelah diperiksa gula darahnya di level 95 mg/dL (normal). Sedangkan tekanan darah sistolik di level 186 , diastolik dilevel 115. Kemudian dilanjutkan dengan terapi SELAC (Sinusoidal Electro Acupressure), yang memanfaatkan energi elektrostatik pada titik-titik akupunktur, yang fokus utamanya didaerah bawah perut, selama kurang lebih 25 menit.
Setelah diterapi ibu NS merasakan tubuh lebih nyaman dan rasa nyeri didaerah perut bawah hampir tidak terasa. Kemudian ibu NS diberikan asupan herbal campuran ekstrak (Keladi tikus, Sambiloto, Jombang, Daun Dewa, Mahkota Dewa, Bidara Upas, Rumput Mutiara), Ganoderma, Jinten hitam dan Tapak Dara. Kamis pagi jam 09.00, ibu NS diperiksa tekanan darahnya , sistolik dilevel 165 , diastolik dilevel 102. Berarti tekanan darahnya turun dibandingkan sebelumnya (Rabu malam), walaupun masih tinggi . Disamping itu sudah tidak terasa gatal ditubuh, dan rasa nyeripun sudah berkurang jauh. Kemudian terapi SELAC dilanjutkan sekitar 20 menit. Setelah itu ibu NS melanjutkan perjalanannya ke Jakarta untuk kembali ke Pontianak.
Hari Sabtu, 14 Mei 2011, jam 14.15 saya coba kontak ibu NS via sms untuk menanyakan kondisi beliau, apakah rasa nyeri dibawah perut nyerinya kambuh lagi? Alhamdulillah rasa nyeri tidak kambuh seperti sebelumnya, karena rasa nyeri tersebut sudah jauh berkurang, dan sudah tidak perlu minum obat analgesik lagi.
Tgl 7 Juli 2011 jam 07.55 saya menerima sms dari ibu NS yg mengabarkan bahwa beliau telah memeriksa ulang ke Rumah Sakit di Kuching pada tgl 30 Juni 2011, hasilnya miom yang ada di rahim telah mengecil sepanjang 2 cm, jadi hampir 2 bulan miom 6 cm berubah menjadi 2 cm, alhamdulillah.
Kemudian tiap 2 bulan ibu NS ke Bandung untuk terapi, dan setelah menjalani 9x terapi serta minum asupan herbal maka setelah berjalan 7 bulan kasus miom tersolusi menjadi 0,2 cm (sesuai pemeriksaan dokter di Rumah Sakit Normah Kuching Malaysia, 29 Desember 2011).
Catatan terapi Oktober 2021 - Agustus 2022
Miom 10
cm menjadi 0.25 cm dengan Elektro Akupresur dan Herbal.
Ibu ND, 47 tahun, Depok. Problem miom 10 cm di rahim ,
sering terasa sakit di perut bawah sebelah kiri, namun tidak ingin di operasi
karena bila dioperasi rahimnya harus diangkat.
Berobat sejak 16 Oktober 2021 s/d 14 Januari 2022 (11x
terapi elektro akupresur dan minum herbal).
Tiap hari Sabtu di terapi elektro Akupresur (seminggu 1x
terapi), sedangkan minum asupan herbal tiap hari yaitu ekstrak herbal Artemisia
Vulgaris, Andrographis Paniculata, Nigela sativa, Gynura Segetum masing-masing
dengan dosis 3x2 kapsul sehari dan Curcuma Zedoaria 3x4 kapsul sehari (@ 500
mg).
Kenapa harus dilakukan terapi elektro akupresur? Kondisi
pasien dibawah perut sebelah kiri terasa berat dan sering sakit atau nyeri,
dengan dilakukan treatment elektro akupresur maka keluhan tersebut bisa
teratasi karena sirkulasi yang bermasalah bisa diperbaiki. Akupoin yang
digunakan REN7, REN5, REN4, ST26,ST27,ST28, SP14.
Biasanya miom ini akan keluar secara bertahap melalui proses
haid, menurut ibu ND haid biasanya datang tgl 26 setiap bulan, namun sejak
bulan Oktober haid tidak muncul sampai bulan Desember (3 bulan terlambat haid).
Kemudian saya anjurkan untuk minum air kelapa hejo (kelapa muda yang bagian
atasnya bila dipotong berwarna pink) , satu butir pagi dan satu butir sore
selama seminggu, sementara itu asupan herbalnya di stop dahulu. Ibu ND mulai minum air kelapa hejo tersebut
tgl 28 Desember 2021. Pada hari pertama dan kedua minum air kelapa hejo tersebut
, menurut ibu ND tubuhnya merasa tidak nyaman, meriang, dan sulit tidur, namun
masuk hari ketiga meriangnya hilang dan tubuh terasa lebih segar dan nyaman,
tapi BAB berwarna hitam. Tgl 4 Januari 2022 ibu ND mulai haid. Setelah hari
ketiga haid, menurut ibu ND keluar gumpalan darah sebesar kelereng sebanyak 2
buah, dan rasa sakit dibawah perut makin berkurang (air kelapa hejo terus
diminum selama haid). Tgl 12 Januari 2022 proses haid berhenti (haidnya 2
minggu). Kemudian tgl 15 Januari 2022 ibu ND ke dokter kandungan untuk periksa
USG, hasilnya miom yang tadinya 10 cm telah mengecil menjadi 4 cm,
Alhamdulillah (dalam 3 bulan pengobatan).
Kemudian minum asupan herbal tetap dilanjutkan, sedangkan
terapi dikurangi, hanya dilakukan sebayak 7x saja, dalam kurun waktu 23 Januari 2022 –
20 Agustus 2022.
Selanjutnya dari pemeriksaan 20 Agustus 2022 dari dokter kandungan , hasil USG, diketahui miomnya tinggal 0,25 cm, alhamdulillah miom ibu ND sudah tersolusi dan tubuhpun menjadi bugar tanpa ada nyeri lagi.
Komentar
Posting Komentar