Selac Therapy, Mengembangkan terapi listrik yang terukur.
Pertimbangan
Berdasarkan biofisika tubuh manusia hidup dikendalikan oleh arus listrik
lemah dari kepala hingga kaki yang arahnya teratur, dan bila ada penyakit
ataupun kecelakaan maka arahnya listrik tadi akan menyimpang, oleh karena itu
kompensasinya akan lebih baik dengan arus listrik juga.
2. Alat terapi
Menggunakan alat elektronik yang dibuat sendiri dengan spesifikasi
sebagai berikut :
- Input 220 volt AC
- Output Tegangan Variable 0-220
volt AC, Pen sebagai alat terapi dengan arus listrik sekitar 100 mikro Ampere
(Micro current pen).
3. Metoda terapi.
Kami namakan SELAC (Sinusoidal Electro Acupressure) Therapy, karena menggunakan arus bolak-balik (sinusoidal) dan berbasiskan meridian akupoin, serta tidak invasive (tanpa jarum).
Caranya dengan menempelkan grounding pada pasien, kemudian menggunakan micro current pen pada akupoin yang dibutuhkan pada tubuh pasien, dengan perubahan arus yang kontinyu, tidak putus-putus, sehingga tidak loncat tegangannya.
Lama terapi sekitar 30 – 60 menit
4. Keamanan terapi.
Tiap akupoin biasanya hanya menggunakan tegangan sekitar 70-160 volt
dengan waktu 1-5 menit, jadi energi yang didapat rata-rata tiap akupoin hanya
sekitar 0,6 – 10 Joule. Bandingkan dengan alat pacu jantung energinya sekitar 200
– 300 Joule. Jadi kesimpulannya terapi SELAC yang dijalani sangat aman.
Pengalaman praktek untuk serangan jantung.
Saat itu Sabtu, 1 Agustus 2015, pasien DS , laki, 70 th, berkunjung untuk
berobat, menderita jantung koroner, jalan
tidak bisa jauh, sesak. Berobat karena mau melakukan ibadah haji. Ketika sedang
menunggu antrian kena serangan jantung, bernafas tiba-tiba sudah susah, obat
yang biasa digunakan dibawah lidah (cedocard)
lupa dibawanya. Kemudian segera saya terapi pada lokasi yang terasa paling
sakit saat itu (dada kiri), sekitar 3 menit kemudian yang bersangkutan sudah kembali
bisa bernafas normal, alhamdulillah. Pada hari itu pak DS menjalani terapi
sampai 3 kali terapi, dan besoknya hari Minggu mengikuti manasik haji tanpa
kendala alias lancar. Ketika menjalani ibadah haji sampai Kembali ke tanah
airpun lancar, alhamdulillah.
Untuk perhatian, bagi yang menggunakan alat elektronik untuk
jantung dilarang untuk menjalani terapi ini, dan untuk yang menggunakan alat
bantu dengar harus melepaskannya terlebih dahulu sebelum diterapi.
5. Diagnosa.
Diagnosa penyakit, tergantung pada keluhan pasien dan adanya dukungan
hasil pemeriksaan lab. Sedangkan scanning QRMA (Quantum Resonance Magnetic
Analyzer) di manfaatkan hanya sebagai pembanding karena akurasinya masih kurang,
oleh karena itu cara untuk mempertajam hasil diagnosa digunakan indikator yang
ada pada lidah dan mata (lidah dan mata, dari filosofi pengobatan Cina
tradisional), insya Allah hasilnya memadai untuk melanjutkan pada tindakan
terapi.
6. Herbal
Herbal bisa dimanfaatkan bisa juga tidak, tergantung kondisi pasien.
Digunakan untuk mendukung bila adanya inflamasi, infeksi, pembengkakan,
pendarahan, dan tumor/kanker, agar pengobatan hasilnya bisa optimal.
Menekuni herbal sejak thn 2004 sampai dengan sekarang. Pernah mengikuti
kursus herbal di Yayasan Pengembangan Tanaman Obat Karyasari Februari 2004, di
uji dan lulus sebagai Pengobat Herbal Karyasari, kemudian ikut sebagai
anggota Aspetri (Asosiasi Pengobat Tradisional Ramuan Indonesia) 18 September
2005, mengikuti pembekalan dan pelantikan pertama organisasi yang baru lahir tersebut.
7. Blog.
Blog ini dimaksudkan sebagai sarana wadah mencatat, mendokumentasikan
hal-hal yang penting saja, berdasarkan pengalaman saya sejak tahun 2008 sampai
dengan sekarang menekuni elektro akupresur, pengobatan dengan media listrik
(electrical medicine), agar saya tidak lupa, mungkin pula akan bermanfaat sebagai
bahan informasi bagi masyarakat luas .
Sedangkan Pengetahuan Akupoin serta filosofi pengobatan tradisional Cina saya
peroleh dengan cara Learning by doing pada referensi sebagai berikut :
1.Pedoman Praktis Belajar Akupunktur dan Akupunktur Kecantikan
oleh dr.G. PongPermadi D dan dr.Djuharto SS, Penerbit Alumni, Bandung 1982.
2.Pedoman Lengkap Akupunktur & Moksibasi oleh dr.Hendrik Agus
Winarso, TT Prize, Semarang, 1997
3.100 Diseases treated by Single point by Dr. Chen Decheng,
Beijing, Cina , 2000
4. Clinical Acupuncture by Anton Jayasuriya, Sri Lanka, 2001
5. Atlas of Acupuncture , Claudia Focks, Elsevier Limited, 2008
6. A Manual of Acupuncture on line version, since 16 Des 2014
7.Kursus online Eye Acupuncture Therapy, China Zhenjiuology, 9
Juli 2019
Demikian
sekilas tentang blog ini.
Salam sehat
Ir. H. Ansuska Gumanti
telpon/wa 0812 2024 270, 0818 43 7557
Komentar
Posting Komentar